Your Ad Here

Friday, September 9, 2011

Lunturnya Keperdulian??

Kemajuan yang dicapai oleh bangsa ini di berbagai bidang didukung dengan globalisasi, yang mengakibatkan tidak ada jarak lagi antar negara baik jauh atau dekat....membawa dampak positif dan negatif bagi pola kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi sebagian orang yang mampu sungguh sudah tidak menjadi masalah lagi saat ini. Apapun yang diinginkan dapat dicapai dengan sangat mudah. Walupun tidak dipungkiri kemudahan ini belum mampu dirasakan oleh beberapa saudara-saudara kita yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang mampu.
Kemajuan ini berdampak sosial cukup besar dalam kehidupan masyarakat antara lain yang sekarang banyak kita jumpai adalah keperdulian terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi di lingkungan kita masing-masing.


Masih segar dalam ingatan kita, dimasa lalu kalau ada orang yang punya hajat (pernikahan, mendirikan rumah, dll) tidak pernah mengeluh tentang tenaga yang bisa membantu hajat mereka. Pada saat ini apabila seseorang punya hajat, tenaga yang bisa diajak membantu hanya akan diperoleh dengan dibayar, ini terutama nampak di daerah pedesaan dimana hampir 80% masyarakat kita tinggal di Pedesaan.

Dahulu, kalau kita ingin memanen hasil sawah tidaklah sesulit seperti sekarang untuk mencari tenaga kerja yang akan memanen padi kita. Saat ini bisa terwujud kalau kita membayar orang, itupun sulit untuk mencari tenaga kerja yang mau memanen padi.

Salah satu contoh lain lunturnya keperdulian yang sering kita jumpai adalah.... beberapa orang hidup dengan kecukupan dan bahkan berlebihan. Disekitar mereka hidup masyarakat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan...... Tidak pernah sedikitpun terbersit di dalam fikiran untuk mencoba membantu masyarakat yang tidak mampu keluar dari persoalan hidup yang mereka alami setiap hari. Ada kecenderungan orang-orang yang berkecukupan mencari pembenaran diri sendiri. Kalu dia kaya saat ini itu semata-mata dicapai karena mereka kerja keras, sedang orang-orang lain yang tidak mampu keluar dari kesulitan hidup adalah disebabkan karen mereka kurang berusaha. Padahal permasalahan yang mereka hadapi sebenarnya sangatlah komplek. Seharusnyalah orang yang berkecukupan perduli dengan mengajak mereka membicarakan bagaimana mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.

Semogalah... ada keajaiban yang datang...yang mampu mengembalikan budaya bangsa ini yaitu semangat guyub rukun (gotong royong) dalam menghadapi berbagai persolaan yang menyangkut hidup dan kehidupan. Sehingga dimasa datang, jurang antara mereka yang berkecukupan dengan yang kurang mampu semakin dangkal....amien.

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.